Ergonomics is a discipline that seeks to maximize safety, efficiency and comfort
by shaping the design and operation of the technology to the physical and
psychological capabilities and social needs of the user.
by shaping the design and operation of the technology to the physical and
psychological capabilities and social needs of the user.
(Jan Noyes. Designing for Humans. New York: Taylor & Francis Inc., 2001)
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan berbagai macam produk, mesin maupun fasilitas kerja lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia akan mengendarai mobil, menggunakan handphone, mengoperasikan mesin produksi, memanfaatkan kecanggihan mesin komputer, dan sebagainya. Untuk semua aktivitas yang harus dilakukan tersebut, manusia harus melibatkan semua panca indera yang dimiliki; menjalankan mekanisme pengambilan keputusan melalui memori otak, dan menggunakan semua kemampuan menggerakan sistem otot-otot tangan maupun kaki yang diperlukan untuk melakukan kerja. Dalam hal ini mobil akan bergerak sepanjang jalan lintasan sesuai dengan kehendak manusia yang mengemudikannya. Demikian juga mesin komputer akan melakukan analisa dan memproses data manakala ada manusia yang mengoperasikannya. Kesimpulan yang bisa ditarik, manusia merupakan komponen dan faktor yang penting serta menentukan dalam setiap sistem operasional (sistem manusia – mesin) agar mampu berfungsi untuk menghasilkan aktivitas kerja produktif.

Secara umum aplikasi konsep Human Centered/Integrated Design (HC/ID) dapat dijelaskan berdasarkan dua prinsip yaitu : pertama, seorang perancang produk harus menyadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia-mesin (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual, mekanis (semi-automatics) ataukah otomatis penuh. HC/ID akan menempatkan semua unsur/parameter design menyesuaikan dengan karakteristik --- kelebihan maupun kekurangan --- manusia (fitting the task/ design to the man). Kedua , seorang perancang produk harus juga menyadari bahwa setiap produk akan memerlukan informasi-informasi detail dari semua faktor yang terkait dalam setiap proses perancangan.

Ergonomi, Human Factors dan Perancangan Produk
Di masa lalu, istilah ergonomics biasanya sering dikaitkan dengan perancangan produk-produk sederhana seperti knobs, dials, atau furniture (chair); dan juga aktivitas fisik (physical work) dari kerja manusia. Sedangkan human factors lebih umum dihubungkan dengan aspek psikologi kerja (mental workloads dan cognitive issues) dan segala macam aspek yang mengkaitkan manusia dalam aktivitas kerjanya. Belakangan batasan-batasan dari kedua istilah tersebut tampaknya menjadi kabur dan tidak lagi dibedakan/dipertentangkan. Keduanya merepresentasikan aktivitas studi tentang kerja dan interaksi antara manusia dengan system lingkungan fisik kerjanya. Tujuan utamanya adalah memperoleh kesesuaian antara kebutuhan dengan rancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi system manusia-mesin serta lingkungan fisiknya agar lebih produktif, nyaman, aman dan memuaskan penggunanya. Komponen-komponen mendasar dalam dalam perancangan dengan pendekatan ergonomi (human factors) meliputi psychology (cognitive, social, and occupational psychology), anatomy (anthropometry and biomechanics), dan physiology (exercise and work physiology).

Aplikasi ergonomi dalam perancangan telah banyak ditunjukkan dengan berbagai bukti nyata di masa lampau seperti halnya saat manusia melakukan perancangan produk, alat kerja maupun sistem kerja. Hutchingson (1981) dalam hal ini secara tegas menyatakan bahwa manusia-manusia ”pra-sejarah” yang menggunakan alat/perkakas (tools) --- baik untuk melindungi maupun membantu melaksanakan kerja tertentu --- merupakan peletak dasar pemikiran dan penerapan ergonomi dalam proses perancangan produk/peralatan kerja. Selanjutnya juga banyak dilakukan studi-studi mengenai peralatan kerja yang harus dioperasikan dengan menggunakan tenaga fisik manusia terutama di sektor pertanian (people-powered farming tools) seperti bajak, pacul, sabit, dan lain-lain telah pula melahirkan banyak perubahan maupun modifikasi rancangan dengan lebih memperhatikan faktor manusia.
Ergonomics : Designing for Humans

Where Does Design Come From? Sebuah pertanyaan yang acapkali muncul pada saat kita berharap agar rancangan yang kita buat tidak hanya berhenti dalam tataran ide ataupun konsep semata. Manusia siapa (designer or customer) yang akan kita jadikan target sasaran kepentingan rancangan tersebut akan dibuat? Rancangan bisa bersumber dari berbagai penemuan (invention) berbagai ide baru sebagai bentuk kreatifitas manusia perancang. Namun untuk berbagai tipikal rancangan --- khususnya produk industri --- ide maupun konsep seringkali justru datangnya dari customer/user atau sumber eksternal dalam bentuk inovasi maupun saran perbaikan lainnya (innovation/improvement).
Penutup
REFERENSI/KEPUSTAKAAN
Granjean, Etienne (1982). Fitting the Task to the Man: An Ergonomic Approach. London: Taylor & Francis Limited.
Gupta, Vijay and Murthy, PN (1980). An Introduction to Engineering Method. New Delhi; Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.
Hawkes, Barry and Abinnet, Ray. The Engineering Design Processes. Eidenburgh Gate, Harlow : Addison Wesley Longman, 1997.
Huchingson, Dale R (1981). New Horizons for Human Factors in Design. New York: McGraw- Hill Book Company.
Khalil, T.M. (1972) . Design Tools and Machines to fit the Man. Industrial Engineering : Institute of Industrial Engineers.
Nagamachi, Mitsuo et.al. (2009). Kansei Engineering and Its Application to Developing New Preventing Bedsore Mattress. Paper presented in IEA - 17th World Congress on Ergonomics in Beijing, July 2009.
Nagamachi, Mitsuo et.al. (2009). Kansei Ergonomic Product Development of Washer-Dryer and Electric Shaver. Paper presented in IEA - 17th World Congress on Ergonomics in Beijing, July 2009.
Noyes, Jan (2001). Designing for Humans.New York: Taylor & Francis Inc., 2001.
Wignjosoebroto, Sritomo (2000). Evaluasi Ergonomis dalam Proses Perancangan Produk. Disampaikan sebagai keynote address dalam Seminar Nasional Ergonomi 2000 yang diselenggarakan oleh Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja Jurusan Teknik Industri FTI-ITS dan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada tanggal 20 Agustus 2000 di Hotel Sahid – Surabaya.
Wignjosoebroto, Sritomo (2011). Ergo-Design: Rancangan untuk Manusia. Disampaikan dalam acara Seminar dan Diskusi “Ergonomi & Kenyamanan Produk Desain” yang diselenggarakan oleh Kelompok Keahlian Manusia dan Ruang Interior (KK MRI) – FSRD ITB pada tanggal 6 Juni 2011 di Auditorium Timur – Campus Centre ITB, Jalan Ganesa 10 Bandung.

